Search

Kamis, 18 November 2010

Johnny Satu Nada

Tulisan ini terinspirasi ketika ku duduk diruang televisi dan menonton suatu acara di televisi. Pada stasiun Metro tv disitu ada satu acara yang dinarasumberi oleh Pak Mario Teguh pada acara Golden Ways, judul yang ku tulis merupakan kutipan dari tema pembahasan beliau.
Maksud dari judul diatas adalah menggambarkan sosok seseorang yang keras kepala, sulit di ajak bicara dan tidak sedikit pun mau menerima pendapat atau masukan dari orang lain, termasuk istrinya. Kenapa dikatakan satu nada, karena ceritanya ketika ia sedang berjalan bersama istrinya dan tiba-tiba melihat ada orang yang menjual biola, maka Johnny ini membeli dan bermaksud akan saelau memainkan biola itu untuk istrinya.
Ketika tiba dirumah ia mulai memainkannya, setiap sebelum tidur ia memainkan biola itu terlebih dahulu untuk istrinya. Namun cara memainkannya berbeda dari yang lain yaitu tanggannya diam ditempat dan hanya berbunyi satu nada “Ngik….Ngok…”, tak berirama dengan merdu.
Suatu ketika istrinya menemukan seseorang yang memainkan biola dengan hasil bunyi begitu indah, namun dilihatnya jemari-jemari orang tersebut sibuk kesana kemari seperti mencari-cari sedangkan suaminya hanya diam ditempat atau diposisi satu tempat itu saja. Maka ketika tiba dirumah diceritakanlah apa yang dilihatnya mengenai biola tadi dan suaminya menjawab “mereka itu belum tepat, belum menemukan nadanya masih mencari-cari makanya jarinya sibuk kemana-mana” maka suaminya terus lanjut menggesek biola dengan satu nada yang membosankan tanpa irama yang indah.
Kehidupan dengan kualitas apapun akan rusak jika yang diulangi adalah kesalahan, sehingga Johnny satu nada sudah mulai kelihatan nadanya ada orang-orang yang sulit diajak bicara, sulit menerima pendapat orang lain karena dia nadanya hanya satu. Kita tidak hanya dapat menerima satu pendapat dan satu cara untuk menjadikan diri lebih baik serta hidup lebih berirama.
Kutipan ini ku dapati dari kata-kata bijak Pak Mario Teguh, ketika menjelang iklan.

“Hidup adalah pengulangan, kehidupan menjadi baik apabila yang diulangi adalah yang baik dan kehidupan dengan kualitas apapun akan rusak jika yang diulangi adalah kesalahan.”

“Alasan orang berhasil karena mudah menyerap nasihat baik dan membaikan diri, karena hanya orang baik yang rezekinya baik.”

“Wanita adalah pemulia kehidupan, jika untuk kebaikan maka bersabarlah. Banyak suami menguji kesabaran istri, padahal suami seharusnya ikhlas dimuliakan oleh istrinya.”

“Orang yang sombong, hanya menyombongi orang yang dikiranya lebih rendah.”

“Karena kita cenderung mempertahankan cara yang sudah nyaman bagi kita, walaupun mengerdilkan kehidupan.”

“Pribadi yang masuk kedalam kesulitan, tidak bisa menggunakan pribadi yang sama untuk keluar dari kesulitan.”

Bangkitkanlah Semangatmu Wahai Pemuda !

Di daratan globalisasi saat ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi baik perindividu maupun kelompok. Perubahan yang memaksa seseorang untuk mengikuti arus globalisasi saat ini hingga mencapai ketergantungan. Dengan perubahan-perubahan yang terjadi maka dapat berdampak kepada siapa saja, memiliki berbagai perspektif dalam menilainya dan berpikiran rasional. Salah satu sudut pandang tersebut menyerang pada perubahan yang terjadi di masyarakat yaitu mengenai tingkat semangat para pemuda, yang mana para pemuda adalah sesosok penerus berkembangnya suatu bangsa dan sebagai penentu akhir suatu perjalanan yang akan menuju pada suatu pilihan, yaitu menempuh kearah kemajuan atau kehancuran bangsa tersebut. Dengan kemajuan mesin dan tekhnologi saat ini membuat semangat para pemuda menurun, salah satu contoh lapangan yaitu dengan hadirnya internet yang begitu canggih, tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen yang seharusnya referensi yang didapat dari bermacam-macam buku, namun dengan mudah siswa maupun mahasiswa mencopypaste file/data yang berada di internet, dengan mengeluarkan sedikit uang untuk ke warnet dari pada meluangkan waktu untuk membaca/mengkoleksi bacaan melalui buku ataupun media lainnya terkecuali internet (instant).

Jika dibandingkan dahulu dan sekarang semangat para pemuda yang dahulunya begitu optimis dan semangat dalam mencapai suatu tujuan demi kebahagian dan kesuksesan bersama. Dan sekarang ini hanya segelintir pemuda yang memilliki semangat seperti para pemuda dahulu. Dengan banyak pengaruh dari dalam maupun luar yang berdampak pada perubahan sehingga memiliki pertimbangan dan banyak pilihan bagi seseorang/suatu kelompok memiliki rasa penasaran dan ingin mencoba hal itu. Seperti halnya para pemuda saat ini yang tidak jarang kita temukan di usia anak-anak saja (sebagai bibit awal) sudah pandai menkonsumsi rokok, narkoba, minuman keras, hubungan seks dan lain sebagainya yang berdampak merusak aqidah, akhlak, pikiran, prestasi yang seharusnya harus di perjuangkan serta jiwa anak bangsa/pemuda masa depan. Mau jadi apa bangsa ini???

Dan juga ketika saya melihat kerenggangan hubungan keluarga saat ini terutama hubungan keakraban dan kehangatan antara orang tua dan anaknya. Dimana menurut pandangan mereka orang tua hanya sebatas seorang yang melahirkan, membesarkan, mendidik serta memiliki hubungan darah, namun menurut saya orang tua adalah sesosok sahabat dimana ia tidak pernah mengucilkan, menjerumuskan, serta berperan sebagai musuh dalam selimut namun ia adalah sesosok sahabat yang diartikan pemuda saat ini yaitu sahabat sebagai tempat curhat, berbagi suka maupun duka, selalu memberi masukan serta dorongan, pengertian dan lain sebagainya.

Sebuah semangat merupakan kekuatan dari suatu keberhasilan, maka saat ini tindakan-tindakan kriminalitas banyak sekali yang terjadi bahkan usia masih di bawah umurpun sudah melakukan hal criminal. Misalkan seperti mencuri, merampok, mencabul dan lain sebagainya, itu disebabkan tidak adanya semangat untuk menjadi sesosok pemuda yang mengharumkan nama bangsa. Hal itu juga disebabkan karena tidak adanya semangat untuk menuntut ilmu yang bermanfaat, semangat meraih cinta Allah SWT, semangat merubah bangsa yang buruk menjadi baik dan baik menjadi lebih baik dan terbaik. Dengan perubahan yang seperti ini otoritas seorang keluarga (fokusnya orang tua) menjadi mencair.

Para pemuda menyimpan banyak masalah. Tapi anehnya, mereka tidak tahu bila mereka sedang punya masalah. Selama ini masalah mereka hanya berkutat pada kebutuhan pribadi materi yang kurang dan dunia hiburan yang membosankan. Atau lebih parahnya mereka mengganggap hal pacaran sesama bukan mukhrim itu halal-halal saja (sudah biasa), tanpa mengetahui hukumnya dan lebih parahnya lagi mereka yang tahu hukum tersebut juga melakukannya. Pemuda yang suka hura-huraan menghamburkan uang dan waktu tanpa manfaat sedikitpun, tanpa terbesit sedikitpun pemikiran untuk memajukan, memperbaiki, mensukseskan bangsa ini.

Kondisi ini bak lingkaran setan yang tak berujung pangkal semua pihak justru merasa tidak punya andil dalam kondisi memalukan ini. Mereka berlepas tangan, dan merasa tidak bersalah terhadap lemahnya semangat para pemuda (islam) dalam berkarya dan berjuang. Akhirnya sikap yang diambil adalah membiarkan saja hal itu seperti tidak terjadi apa-apa.

Namun segala masalah pastilah ada pembenahannya, Alhamdulillah saat ini sudah ada symbol/terbentuknya sebuah markas-markas dakwah seperti pondok pesantren, sekolah-sekolah/pendidikan islam dan hadirnya sebuah organisasi-organisasi yang menarik para pemuda untuk/agar mengenal Tuhan, agama dan memperhatikan hidupnya.

Oleh sebab itu, para pemuda ayo mulai dari saat ini kita kenali hal-hal yang memperbaiki diri dan bangsa, melakukan hal yang bermanfaat yang dapat berdampak baik bagi diri sendiri dan orang banyak, mengenal Tuhan, hukum-hukum serta lain sebagainya yang menuju kesuksesan dunia dan akhirat.

Perubahan-perubahan yang terjadi tidaklah hanya berdampak negative saja namun banyak juga perubahan tersebut yang berdampak positif, bergantung pada diri sendiri saja dalam menyaring perubahan tersebut. Apakah kita dapat memanfaatkan perubahan tersebut dengan bermanfaat atau malah sebaliknya perubahan yang memanfaatkan diri.

Pemuda! Pikirkanlah jalan kehidupan yang seperti apa yang akan kamu raih, yang akan kamu jalani, dan ingatlah sebuah pilihan atau keputusan yang dipilih akan dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu marilah kita memikirkan tujuan kearah yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, bangsa, dan dunia. BANGKITKANLAH SEMANGATMU PEMUDA….. SEMANGAT…..!!!!

Berbagi Pengetahuan

S

uatu pengetahuan yang dimiliki haruslah di bagikan dan apabila pengetahuan belum tercukupi maka carilah selagi anda belum menuju ke liang lahat. Berbagilah pengetahuan seperti mudahnya aliran air dari puncak atas menuju ke bawah, maka mengalir terus menerus amal/pahala atas kemurahan anda.

Betapa nikmatnya ketika pengetahuan yang kita miliki di wariskan kepada orang ramai, sehingga kita menjadi manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baik manusai adalah manusia yang bermanfaat.

Dengan berbagi pengetahuan tersebut, selain ilmunya terus mengalir, kita juga akan mendapatkan banyak sekali teman dan nama kita akan di kenang selalu walaupun kita telah pulang ke Rahmatullah. Berbagi pengetahuan juga merupakan salah satu metode dalam berdakwah/mengajak kepada kebaikan.

Seperti bayi yang baru lahir, ketika itu ia tidak tau atau tidak kenal sama sekali mengenai kehidupan di dunia ini. Namun dengan berjalannya waktu ia semakin dewasa dan semakin mengenal sedikit-sedikit mengenai dunia. Ketika orang tua serta keluarganya memberikan pengetahuan baru untuk dirinya. Dari situ bisa kita lihat betapa riang gembiranya ia ketika mendapatkan suatu pengetahuan baru(seperti contoh ketika ia belajar untuk berbicara).

Sesosok kertas putih tanpa adanya suatu coretan pena di atasnya maka kurang menarik kertas tersebut untuk dimiliki. Di situ juga ketika seseorang tidak memiliki sedikitpun pengetahuan maka tidak menariklah dirinya dan tidak ada manfaat sedikitpun. Oleh sebab itu, mari mulai saat ini bagilah ilmu pengetahuan yang anda miliki agar kita menjadi manusia yang baik/bermanfaat serta nama kita akan selalu hidup.

PERGAULAN BEBAS

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah mengatur alam ini sedemikian rupa sehingga tertata rapi, namun manusialah yang merubah tatanan menjadi porak poranda, baik dalam kehidupan manusia maupun alam semesta. Salam dan shalawat semoga selalu dilimpahkan kepada teladan utama dalam pergaulan yaitu Rasulullah SAW, keluarga, sahabat beliau ridwanullahualaih dan para pengikutnya yang baik hingga hari kiamat.

Pada zaman sekarang ini pintu kemaksiantan terbuka lebar. Wanita fasik dan fajir telah diperdaya oleh setan hingga mengumbar aurat dimana-mana. Mata setiap orang bebas memandang perkara yang diharamkan, kecuali orang yang dirahamati oleh Allah SWT. Bercampur antara lelaki dan perempuan terjadi di setiap tempat. Majalah porno dan film cabul merajalela tanpa kontrol. Travelling ke negeri-negeri rusak dan kafir dibuka lebar. Pergaulan bebas digandrungi setiap remaja. Prostitusi dan media porno dibuka di sembarang tempat, dan setiap orang leluasa menikmatinya tanpa batas.

Pergaulan bebas dan pacaran, bahkan seks bebas di kalangan kawula muda dianggap perkara biasa, karena sudah menjadi lifestyle (gaya hidup) di sebagian kalangan masyarakat. Perempuan bergandengan dan pergi dengan laki-laki yang bukan mahramnya, baik dalam acara resmi, santai, study atau bisnis. Maka tidak dapat dielakan lagi bahwa musibah besar akan menimpa generasi muda negeri ini.

Oleh karena itu, seorang remaja Muslim yang ingin pandai bergaul namun tetap bersih dan tidak terkontaminasi oleh berbagai macam kebiasaan buruk dan dekadensi moral sehingga menjadi “sampah masyarakat”, harus memperhatikan dan menghindari kebiasaan buruk berikut ini.

1. Pergaulan Bebas

Kondisi saat ini sungguh sangat memprihatinkan, sebab kaum remaja yang masih belia dan produktif , yang seharusnya masih bersungguh-sungguh menentukan arah hidupnya, ternyata terperosok dalam pergaulan bebas dan penggunaan obat terlarang.

Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur etika pergaulan dengan norma-norma yang sangat indah. Jika diamalkan, akan tercipta kehidupan yang terhormat dan bermartabat. Allah SWT menjaga manusia dengan syariat islam yang membatasi pergaulan antara laki-laki dan perempuan dengan ketat. Tidak boleh bercampur baur antara laki-laki dan perempuan, bahkan Rasulullah melarang wanita sering keluar rumah; kecuali untuk urusan mendesak dan sangat penting; walaupun untuk shalat. Sebagaimana Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahwa Nabi bersabda :

اذا ا ستاء ذنكم نسا ؤكم با اليل الى اامسجد فا ذ نوا لهن

“Jika istri-istri kalian minta izin kepada kalian pada waktu malam ke masjid (untuk ibadah), maka izinkanlah bagi mereka”[1]

Seseorang istri tidak boleh pergi tanpa mendapatkan ridha suami, meskipun untuk mengunjungi keluarganya; karena mematuhi suami hukumnya wajib. Hadits di atas juga mengandung makna jika wanita ingin shalat berjamaah di masjid harus minta izin suami.

2. Berjabat Tangan dengan Wanita Bukan Mahram

Berjabat tangan antara laki-laki dan permpuan bukan mahram sudah menjadi tradisi resmi tingkat nasional maupun internasional, baik dalam intansi pemerintah, swasta maupun masyarakat. Mereka akan menganggap aneh jika ada orang yang mempermasalahkannya. Orang yang ingin mengamalkan Islam dan tahu Rasullullah SAW pernah bersabda :

لان يطعن في راس احد كم بمخيط من حد يد خير له من ان يمس امر اة لا تحل له

Sungguh kepala seseorang di antara kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka demikian itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.[2]

Maka ia tidak akan berani menentang sabda Rasulullah itu, apapun alasannya. Sehingga karenanya dia berani menerobos tradisi yang bisa memicu berbagai kemaksiatan ini termasuk perzinaan. Subhanallah betapa rincinya Allah membuat aturan untuk menjaga hambaNya agar tidak ternoda sekecil apapun. Sudah selayaknya kita umat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya melaksanakan petunjuk-petunjuk Rasulullah, karena tidak ada sesuatu yang dilarang kecuali di dalamnya mengandung mafsadat dan tidak ada sesuatu yang diperintahkan kecuali di dalamnya terdapat manfaat.

3. Pacaran

Pacar dalam kamus bahasa Indonesia artinya adalah teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Sedangkan berpacaran artinya bercintaan atau berkasih-kasihan atau lebih gampangnya menjalin hubungan cinta dengan lawan jenis sebelum menikah yang biasanya dilakukan hanya berduaan.

Berpacaran merupakan budaya yang sangat digandrungi oleh anak muda zaman sekarang, bahkan gairah hidup bisa menjadi sirna jika tidak punya pacar. Cara berpacaran sekarang sangat bervariasi di antaranya karena adanya fasilitas handphone, telepon, komputer untuk chatting atau face book. Bermula dari hubungan elektronik, lalu berjanji untuk bertemu dan akhirnya perjumpaan demi perjumpaan pun terjadi. Sehingga berakibat terjadinya perbuatan haram dan terkutuk. Awalnya, mereka lakukannya dengan penuh rasa takut, tapi akhirnya menjadi kebiasaan.

Syari’at Islam sangat melarang budaya tersebut sebagaimana sabda Rasulullah yang melarang laki-laki dan wanita bukan mahram berdua-duaan.

من كا ن يؤمن باالله واليوم الآخر فلا يخلو ن با مر اة ليس معها ذي محر م منها فا ن ثا لثهما ااشيطا ن

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah berdua-duaan dengan wanita yang tidak bersama mahramnya karena yang ketiga adalah setan.[3]

الا لا يخلو ن ر جل با مراة لا تحل له فا ن ثا لثهما اشيطا ن الا محرم

Ketahuilah, tidak boleh seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita yang tidak halal baginya, karena yang ketiga adalah setan kecuali (jika si wanita itu) mahramnya. (HR.Ahmad no:15269), dan hadits serupa dari Ibnu Abbas r.a telah dituturkan di atas.

Nabi SAW bersabda :

ايا كم والد خول على النساء فقال رجل من الانصار يار سول الله افر ايت الحمو قال الحمو الموت

Jagalah dirimu dari masuk ke tempat kaum wanita. Seorang laki-laki dari Anshar bertanya; “Wahai Rasululullah, bagaimana dengan al-Hamwu? Beliau bersabda: “Al-Hamwu adalah kematian”.[4]

Maksud al-Hamwu adalah saudara laki-laki suami (ipar).

4. Pandangan Mata Liar

Jagalah hati, jangan dikotori dengan memandang wanita yang tidak halal yang membuka sebagian atau seluruh auratnya. Begitu pula seorang wanita tidak boleh memandang laki-laki yang membuka auratnya; baik di televise, film atau lainnya, apalagi melihat secara langsung. Maka setiap Muslim dan Muslimah berkejawiban untuk menahan pandangan, sebab hal itu merupakan sumber fitnah, atau salah satu penyebab rusaknya hati dan menyimpangnya dari kebenaran, berdasarkan firman Allah :

قل للمؤ منين يغضو ا من ابصر هم وتحفظوافروجهم ذ لك ازكى هم ان الله خبير بما يصنعون * وقل للمؤ منت يغضضن من ابصر هن وتحفظن فروخهن

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” Katakanlah kepada wanita yan beriman : “Hendaklah merka menahan pandangan merka dan memelihara kemaluan merka.” (QS. An-Nur/24 : 30-31)

Dalam musnad Ahmad, bahwa Nabi bersabda :

النظرة سهم مسموم من سها م ابليس

“Pandangan adalah satu anak panah di antara anak panah-anak panah iblis”[5]

Ibnu Qayyim berkata : “Pandangan merupakan anak panah dan utusan setan, maka menjaga pandangan merupakan asas terpeliharanya kemaluan. Barang siapa yang melepas pandangannya berarti telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran. Nabi bersabda :

يا علي لا تتبع النظرة النظرة فا ن لك الاولى وليست لك الاخرة

Wahai Ali, janganlah kamu mengikuti pandangan demi pandangan, karena kamu hanya memiliki hak pada pandangan yang pertama dan tidak pada pandangan berikutnya.”[6] (Maksudnya adalah pandangan yang mendadak dan tidak sengaja).[7]

Mendengarkan Musik dan Nyanyian

Perbuatan ini termasuk bagian tipu daya setan untuk menjerat orang-orang yang bodoh dan ahli kebatilan. Di antara kebatilan itu adalah bertepuk tangan, bersiul, senang nyanyian dan alat-alat music yang haram; yang semuanya membuat manusia tenggelam dan tidak berdaya di hadapan kefasikan dan kemaksiatan. Karena music termasuk mantra setan yang menjadi penghalang dan penutup hati untuk mengenal Allah. Music merupakan ilham bagi tindakan homoseksual dan perzinaan dan dengan music orang fasik dan orang yang sedang dilanda asmara hidup merana dan menghayal hingga ajal tiba.

Syaikhul Islam berkata: “Nyanyian dan music adalah mantra pembangkit zina, karena ia factor paling utama yang menyebabkan manusia terjatuh de dalam perbuatan keji. Sungguh! Laki-laki, anak-anak dan wanita atau seseorang yang sangat menjaga diri, tetapi setelah mendengar music, tidak mampu mengendalikan diri dan mudah berbuat kekejian, serta condong kepadanya baik sebagai subyek atau obyek, seperti yang terjadi di kalangan para pecandu khamr.”[8]

عن ابي ما لك الاشعري قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ليشربن نا س من امتي الخمر يسمونها بغير اسمها يعزف على رء و سهم بالمعا زف والمغنيا ت يخسف الله بهم الارض ويجعل منهم القرد ة والخنا زير

Abu Malik al-Asy’ari berkata, bahwa Rasulullah bersabda: “Sungguh akan ada sekelompok manusia dari umatku meminum khamr, mereka memberi nama dengan bukan namanya, mereka berdendang yang diiringi dengan music dan para biduanita, Allah menenggelamkan mereka ke dalam bumi dan Allah merubah di antara mereka menjadi monyet dan babi.”[9]

Ibnu Qayyim berkata bahwa menurut sebagian Ulama jika hati sudah terbiasa dengan kebiasaan menipu, makar dan fasik serta terwarnai dengan sifat secara lengkap maka pelakunya bertingkah laku seperti hewan kera dan babi.[10]

Karenanya para remaja hendaknya berhati-hati terhadap salah satu penyakit akhlak yang berbahaya yaitu menyenangi nyanyian-nyanyian atau tarian-tarian dengan berbagai cara dan sarana yang mengakibatkan banyak para remaja tergila-gila.

5. Wanita Berpergian Tanpa Mahram

Di antara kebiasaan yang memicu terjadinya fitnah syahwat dan pergaulan bebas adalah membiarkan wanita berpergian sejauh jarak qasdar tanpa ditemani mahram, bahkan pergi berduaan keliling kota. Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menegaskan kesimpulan, bahwa segala macam safar (bepergian keluar kota) bagi wanita dilarang, kecuali bersama suami atau mahramnya baik jarak tempuhnya tiga hari, dua hari, satu hari atau semisalnya. Hal itu bedasarkan riwayat Ibni Abbas yang menyebutkan larangan secara mutlak sebagaimana Nabi bersabda :

لاتسا فر ا لمراة الا مع ذي محر م

Janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama dengan mahramnya. (Muttafaqun alaih)

6. Bercengkrama Mesra Dengan Lawan Jenis

Menurut pantun “Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali, dari mana datangnya cinta dari mata turun ke hati.” Berawal dari pandangan mata yang menggoda, lalu hati bergetar dan persaan pun bersambut ; sehingga timbul perasaan cinta yang menggebu-gebu. Akhirnya setan pun tidak tinggal diam, sehingga keduanya pun melakukan perbuatan yang diharamkan. Allah melarang setiap bentuk pembicaraan (yang memancing syahwat) dengan lawan jenis, seperti dalam firman-Nya :

Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. (Qs. al-Ahzab/33:32)

Akan tetapi, bukan berarti seorang wanita dilarang secara mutlak berbicara dengan laki-laki yang bukan mahramnya, karena pembicaraan terkadang diperlukan. Namun harus berbicara serius seperlunya, baik tatkala berbicara langsung maupun lewat telepon. Pembicaraan telepon biasanya menimbulkan banyak madharat dan kerusakan karena suara wanita yang manja bisa menggoda lawan bicara.

Hendaknya para remaja Muslim meninggalkan bentuk-bentuk pergaulan yang telah disebutkan di atas, mengisi waktu dengan ilmu yang bermanfaat, beribadah dan berdakwah di jalan Allah.


[1] Shahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (162). Imam Muslim dalam Shahihnya (990) dan Imam Abu Dawud dalam Sunannya (568).

[2] HR.ath-Thabrani (486),20/211/212 dan Imam al-Haitsami dalam Majma Zawaid (7718),4/598, dan lihat Shahih Jami’ No:5044.

[3] Shahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (1862) dan Imam Muslim dalam Shahihnya (3259)

[4] Imam Bukhari dalam Shahihnya (5232) dan Imam Muslim dalam Shahihnya (2172)

[5] Shahih diriwayatkan Imam al-Hakim dalam Mustadraknya dan beliau mengatakan bahwa hadits ini shahih belum dikeluarkan oleh keduanya.

[6] Shahih diriwatkan Imam Tirmidzi dalam Sunannya (2777) dan dishahihkan Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud (1865)

[7] Lihat Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan Tirmidzi, Mubarak Furi, 8/50

[8] Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/417-418

[9] Shahih diriwayatkan Imam Ahmad (1/290), Abu Dawud,(3988), Ibnu Majah, (4020) dan al-Misykat (4292)

[10] Ighatsatul Lahafan, Ibnu Qayim,hal. 269